JAKARTA - Pengelola slot orbit satelit di 150,5 derajat bujur timur masih teka-teki besar pada 2014. Pengelola sebelumnya, yakni PT Indosat Tbk (ISAT), belum bisa bernapas lega, meski meneken kontrak pembangunan satelit baru dengan Orbital Science, vendor satelit asal Amerika Serikat, pada November 2013. Sementara PT Bank BRI Tbk (BBRI) dan Kementerian Pertahanan dalam posisi siap sedia.
Heru Sutadi, Direktur Eksekutif ICT Institute Indonesia, berpendapat Indosat berpeluang besar mendapatkan izin perpanjangan slot orbit 150,5 derajat bujur timur untuk satelit barunya. Sebab pemerintah cenderung memprioritaskan slot orbit satelit itu kepada Indosat.